TEMA SEMESTER: PARA NABI BERBICARA (BAGIAN 1: YESAYA & YEREMIA)
Pelajaran 19, Sabat 8 November 2025
BENCANA-BENCANA DAN PENGHIBURAN
“Waktu-waktu peralihan tersebut, yang begitu penuh dengan bahaya bagi bangsa Israel, ditandai dengan banyaknya pekabaran dari Surga melalui Yeremia. Dengan demikian Allah memberikan kesempatan yang cukup bagi anak-anak Yehuda untuk membebaskan diri mereka dari persekutuan mengikat dengan Mesir, dan menghindarkan dari perselisihan dengan para penguasa Babel.” —Prophets and Kings, hlm. 423.
KONFLIK BATIN NABI
1. Bagaimana Yeremia menggambarkan konflik emosional dan penderitaannya saat menghadapi penganiayaan dan penolakan yang dialaminya sebagai nabi Allah?
Yeremia 15:15-18 Engkau mengetahuinya; ya TUHAN, ingatlah aku dan perhatikanlah aku, lakukanlah pembalasan untukku terhadap orang-orang yang mengejar aku. Janganlah membiarkan aku diambil, karena panjang sabar-Mu, ketahuilah bagaimana aku menanggung celaan oleh karena Engkau! 16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam. 17 Tidak pernah aku duduk beria-ria dalam pertemuan orang-orang yang bersenda gurau; karena tekanan tangan-Mu aku duduk sendirian, sebab Engkau telah memenuhi aku dengan geram. 18 Mengapakah penderitaanku tidak berkesudahan, dan lukaku sangat payah, sukar disembuhkan? Sungguh, Engkau seperti sungai yang curang bagiku, air yang tidak dapat dipercayai.
“Menjadi lemah dan menyusutnya daya karena bawaan alamiah usianya, Yeremia sebenarnya mendambakan kedamaian dan ketenangan hidup di masa tuanya, di mana ia tak perlu menyaksikan ketidakpedulian bangsanya yang terus-menerus. Hatinya diliputi kesedihan mendalam atas kehancuran yang ditimbulkan oleh dosa.” —Prophets and Kings, hlm. 419.
| SENIN |
2. Perlakuan kejam apakah yang ia terima dari seorang imam bernama Pasyhur? Namun, pekabaran apakah yang kemudian disampaikan sang nabi?
Yeremia 20:1-6 Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu. 2 Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang Benyamin yang ada di atas rumah TUHAN. 3 Tetapi ketika Pasyhur keesokan harinya mengeluarkan Yeremia dari pasungan itu, berkatalah Yeremia kepadanya: “TUHAN akan menyebut namamu bukan Pasyhur, melainkan Kegentaran-dari-segala-jurusan. 4 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan membuat engkau menjadi kegentaran bagimu sendiri dan bagi semua sahabatmu; mereka akan rebah mati oleh pedang musuhnya di depan matamu sendiri. Dan seluruh Yehuda akan Kuserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan mengangkut mereka ke dalam pembuangan ke Babel dan memukul mati mereka dengan pedang. 5 Juga harta benda kota ini, segala hasil jerih payahnya, segala barangnya yang berharga dan segala barang perbendaharaan raja-raja Yehuda akan Kuserahkan ke dalam tangan musuhnya, yang akan menjarah, mengumpulkan dan membawa semuanya itu ke Babel. 6 Mengenai engkau, hai Pasyhur, dan semua orang yang diam di rumahmu, kamu akan diangkut tertawan; engkau akan sampai ke Babel dan akan mati di sana dan akan dikuburkan di sana: engkau ini dengan semua sahabatmu yang kepadanya engkau telah bernubuat palsu.”
“Namun, nabi yang setia itu dikuatkan tiap-tiap hari untuk bertahan. ‘Tuhan menyertai aku seperti Pahlawan yang gagah (Pribadi yang perkasa dan dahsyat),’ ia menyatakan dengan iman; ‘sebab itu para penganiayaku akan tersandung jatuh, dan mereka tidak akan menang: mereka akan menjadi malu sekali; karena mereka tidak akan berhasil: kebingungan mereka yang kekal tidak akan pernah terlupakan.’ ‘Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah Tuhan: Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.’ Yeremia 20:11, 13 KJV.” —Prophets and Kings, hlm. 420.
| SELASA |
3. Bagaimanakah pengalamannya dibandingkan dengan jaminan dalam Kitab Suci tentang orang-orang yang percaya kepada Allah? Pelajaran apakah yang dapat kita petik dari perbandingan ini tentang pentingnya mempercayai Allah di masa-masa pencobaan?
Yeremia 17:7, 8 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! 8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
“Pengalaman yang Yeremia lalui di masa mudanya dan juga di tahun-tahun akhir masa pelayanannya, mengajarinya pelajaran bahwa ‘manusia tidak berkuasa untuk menentukan jalannya, dan orang yang berjalan tidak berkuasa untuk menetapkan langkahnya.’ Ia pun belajar untuk berdoa, ‘Hajarlah aku, ya TUHAN, tetapi dengan selayaknya, jangan dengan murka-Mu, supaya aku jangan Kaubinasakan.’ Yeremia 10:23, 24.” —Prophets and Kings, hlm. 420.
| RABU |
NASIHAT TENTANG SABAT
4. Nasihat apakah yang diberikan Allah melalui Yeremia mengenai ketaatan pada Sabat?
Yeremia 17:19-21 Beginilah firman TUHAN kepadaku: “Pergilah engkau dan berdirilah di pintu gerbang Anak Rakyat, yang dilalui keluar masuk oleh raja-raja Yehuda, dan di segala pintu gerbang Yerusalem; 20 katakanlah kepada mereka: Dengarlah firman TUHAN, hai raja-raja Yehuda, hai segenap Yehuda dan segenap penduduk Yerusalem yang masuk melalui pintu-pintu gerbang ini! 21 katakanlah kepada mereka: Dengarlah firman TUHAN, hai raja-raja Yehuda, hai segenap Yehuda dan segenap penduduk Yerusalem yang masuk melalui pintu-pintu gerbang ini!
“Penduduk Yerusalem berada dalam bahaya kehilangan pandangan akan kesucian Sabat, dan mereka diperingatkan dengan sungguh-sungguh agar tidak melakukan kegiatan duniawi pada hari itu.” —Prophets and Kings, hlm. 411.
| KAMIS |
5. Apakah jaminannya bagi umat Allah jika mereka menghormati perintah-Nya dengan menguduskan hari Sabat?
Yeremia 17:22-25 Janganlah membawa barang-barang dari rumahmu ke luar pada hari Sabat dan janganlah lakukan sesuatu pekerjaan, tetapi kuduskanlah hari Sabat seperti yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu. 23 Namun mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memperhatikannya, melainkan mereka berkeras kepala, sehingga tidak mau mendengarkan dan tidak mau menerima tegoran. 24 Apabila kamu sungguh-sungguh mendengarkan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan tidak membawa masuk barang-barang melalui pintu-pintu gerbang kota ini pada hari Sabat, tetapi menguduskan hari Sabat dan tidak melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, 25 maka melalui pintu-pintu gerbang kota ini akan berarak masuk raja-raja dan pemuka-pemuka, yang akan duduk di atas takhta Daud, dengan mengendarai kereta dan kuda: mereka dan pemuka-pemuka mereka, orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem. Dan kota ini akan didiami orang untuk selama-lamanya.
“Berkat dijanjikan dengan syarat ketaatan.” —Prophets and Kings, hlm. 411.
“Pada hari Jumat, hendaklah persiapan Sabat diselesaikan. Pastikan semua pakaian telah siap dan semua masakan telah selesai. Hendaknya sepatu telah disemir dan telah selesai mandi. Hal ini sungguh dapat dilakukan. Jika engkau menjadikannya suatu aturan, maka engkau pun akan dapat melakukannya. Sabat tidak boleh digunakan untuk memperbaiki pakaian, memasak makanan, mencari kesenangan atau kepelesiran atau pekerjaan duniawi. Sebelum matahari terbenam, hendaklah semua pekerjaan duniawi telah dirampungkan dan dikesampingkan dahulu dan semua dokumen duniawi disingkirkan dahulu. Orang tua, jelaskanlah maksud dan tujuannya ini kepada anak-anakmu, dan biarkan mereka ikut serta dalam persiapanmu untuk menjalankan Sabat sesuai dengan perintah hukum Allah.” —Testimonies for the Church, jilid 6, hlm. 355.
| JUMAT |
6. Apakah yang akan terjadi jika mereka tidak mematuhi perintah hukum Sabat?
Yeremia 17:27 Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintah-Ku untuk menguduskan hari Sabat dan untuk tidak masuk mengangkut barang-barang melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api, yang akan memakan habis puri-puri Yerusalem, dan yang tidak akan terpadamkan.
“Jika nasihat untuk menaati Tuhan, Allah nenek moyang mereka, dan menguduskan hari Sabat-Nya tidak diindahkan, maka kota-kota dan istana-istananya akan dibakar habis.” —Prophets and Kings, hlm. 411.
“Sebelum Sabat dimulai, pikiran dan tubuh hendaknya dilepaskan dari segala urusan duniawi. Allah telah menetapkan Sabat-Nya di akhir enam hari kerja, agar manusia dapat berhenti sejenak dan merenungkan apa yang telah mereka peroleh selama seminggu sebagai persiapan untuk kerajaan yang murni, yang tidak menerima pelanggar. Setiap Sabat, kita hendaknya merenung-renungkan dalam jiwa kita untuk melihat apakah selama seminggu yang telah berakhir kita telah mendatangkan keuntungan, ataukah malah kerugian rohani.
“Menjaga Sabat tetap kudus bagi Allah adalah mengandung arti keselamatan kekal. Allah telah berfirman: ‘Barangsiapa menghormati Aku, akan Kuhormati.’ 1 Samuel 2:30.” —Testimonies for the Church, jilid 6, hlm. 356.
| SABAT |
BEJANA YANG RUSAK
7. Bagaimanakah Yeremia menggunakan ilustrasi tentang tukang periuk dan bejana yang rusak, untuk menggambarkan kehancuran dan kebinasaan yang akan menimpa Yehuda karena mereka berpaling dari Allah?
Yeremia 18:1-6; 19:1-3, 10, 11 Firman yang datang dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya: 2 “Pergilah dengan segera ke rumah tukang periuk! Di sana Aku akan memperdengarkan perkataan-perkataan-Ku kepadamu. 3 Lalu pergilah aku ke rumah tukang periuk, dan kebetulan ia sedang bekerja dengan pelarikan. 4 Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. 5 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, bunyinya: 6 “Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!…. 19:1 Beginilah pula firman TUHAN kepadaku: “Pergilah membeli buli-buli yang dibuat dari tanah, lalu ajaklah bersama-sama engkau beberapa orang tua-tua bangsa itu dan beberapa orang imam yang tertua, 2 kemudian berangkatlah ke Lembah Ben-Hinom yang di depan pintu gerbang Beling! Serukanlah di sana perkataan-perkataan yang akan Kusampaikan kepadamu! 3 Katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai raja-raja Yehuda dan penduduk Yerusalem! Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Sesungguhnya, Aku akan mendatangkan malapetaka kepada tempat ini, sehingga telinga orang yang mendengarnya, mendenging!…. 10 Selanjutnya pecahkanlah buli-buli itu di depan mata orang-orang yang turut bersama-sama engkau. 11 Katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Demikianlah akan Kupecahkan bangsa ini dan kota ini, seperti orang memecahkan tembikar tukang periuk, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. Dan Tofet akan menjadi tempat penguburan, karena tidak ada tempat lain untuk menguburkan.
“Untuk melukiskan lebih jauh hakikat ataupun sifat penghukuman yang akan segera datang itu, maka nabi diperintahkan untuk ‘mengajak beberapa tua-tua bangsa dan beberapa tua-tua imam, lalu pergi ke Lembah Ben-Hinom,’ dan di sana, setelah meninjau kemurtadan Yehuda, ia harus menghancurkan ‘sebuah buli-buli yang dibuat dari tanah liat tukang periuk,’ dan menyatakan demi Yehuwa, yang ia hamba, ‘Demikianlah akan Kupecahkan bangsa ini dan kota ini, seperti orang memecahkan tembikar (buli-buli) tukang periuk, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi.’ (Yeremia 19).” —Prophets and Kings, hlm. 431.
| UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN |
“Namun, nabi yang setia itu dikuatkan tiap-tiap hari untuk bertahan. ‘Tuhan menyertai aku seperti Pahlawan yang gagah (Pribadi yang perkasa dan dahsyat),’ ia menyatakan dengan iman; ‘sebab itu para penganiayaku akan tersandung jatuh, dan mereka tidak akan menang: mereka akan menjadi malu sekali; karena mereka tidak akan berhasil: kebingungan mereka yang kekal tidak akan pernah terlupakan.’ ‘Bernyanyilah bagi Tuhan, pujilah Tuhan: Sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.’ Yeremia 20:11, 13 KJV.” —Prophets and Kings, hlm. 420.