Renungan Pagi 16 November 2025

APA YANG DINYATAKAN-NYA IALAH BAGI KITA

Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.” Ulangan 29:29.

“Adalah benar untuk mempelajari ajaran Alkitab dengan saksama, dan menyelidiki “hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah,” sejauh hal-hal itu memang dinyatakan (ada tertulis) dalam Alkitab. Namun demikian “hal-hal yang tersembunyi adalah bagi Tuhan, Allah kita,” “hal-hal yang dinyatakan adalah bagi kita dan bagi anak-anak kita.” (1 Korintus 2:10, Ulangan 29:29).” 5T 701.1.

“Pernyataan tentang Diri-Nya yang telah Allah berikan dalam firman-Nya adalah untuk kita pelajari. Kita boleh saja berusaha memahaminya. Namun, kita tidak boleh melampauinya. Akal budi tertinggi dapat menguji dirinya sendiri hingga lelah dalam dugaan-dugaan tentang hakikat Allah; tetapi upaya itu akan sia-sia. Perihal ini tidak diberikan kepada kita untuk dipecahkan. Tak ada pikiran manusia yang dapat memahami Allah. Janganlah manusia yang terbatas mencoba menafsirkan-Nya. Janganlah ada yang terlibat dalam spekulasi tentang hakikat-Nya. Di sini, diam adalah kefasihan. Yang Mahatahu adalah berada di atas segala diskusi manusiawi.” 8T 279.1, MH 429.3.

“Bahkan para malaikat sekalipun tidak diizinkan untuk berbagi nasihat antara Bapa dan Anak ketika rencana keselamatan ditetapkan. Dan manusia tidak boleh mencampuri rahasia-rahasia Yang Mahatinggi. Kita sama bodohnya dengan anak kecil tentang Allah; tetapi, sebagai anak kecil, kita dapat mengasihi dan menaati-Nya. Gantinya berspekulasi tentang hakikat-Nya atau tentang hak prerogatif-Nya, marilah kita memperhatikan firman yang telah Dia sabdakan:…” MH 429.4.

“Hikmat tidak ditemukan baik dengan menyelidiki relung-relung bumi maupun dengan sia-sia berusaha memahami misteri keberadaan Allah. Sebaliknya, hikmat akan ditemukan dalam kerendahan hati menerima pernyataan firman yang telah berkenan Dia berikan, dan dalam menyesuaikan hidup dengan kehendak-Nya.” 8T 280.3.

“… ilmu pengetahuan manusia tidak dapat menyelidiki rahasia-rahasia Yang Mahatinggi. Kuasa penciptaan-Nya adalah sama tak terselaminya dengan keberadaan-Nya.” CE 193.1, PP 113.3.

“… jika kehendak Allah yang diwahyukan begitu sulit dipahami, maka manusia tidak seharusnya mendasarkan iman mereka pada dugaan belaka mengenai apa yang tidak dinyatakan-Nya dalam firman-Nya. Jalan Allah tidaklah sama dengan jalan kita, begitu pula pikiran-Nya yang tidak sama dengan pikiran kita. Ilmu pengetahuan manusia tidak akan pernah dapat menjelaskan karya-karya-Nya yang menakjubkan.” 3SG 95.1.

The secret things belong unto the Lord our God: but those things which are revealed belong unto us and to our children forever.” Deuteronomy 29:29.

“It is right to study closely the teaching of the Bible, and to search into “the deep things of God,” so far as they are revealed in Scripture. While “the secret things belong unto the Lord our God,” “those things which are revealed belong unto us and to our children.” 5T 701.1.

“The revelation of Himself that God has given in His word is for our study. This we may seek to understand. But beyond this we are not to penetrate. The highest intellect may tax itself until it is wearied out in conjectures regarding the nature of God; but the effort will be fruitless. This problem has not been given us to solve. No human mind can comprehend God. Let not finite man attempt to interpret Him. Let none indulge in speculation regarding His nature. Here silence is eloquence. The Omniscient One is above discussion.” 8T 279.1, MH 429.3.

“Even the angels were not permitted to share the counsels between the Father and the Son when the plan of salvation was laid. And human beings are not to intrude into the secrets of the Most High. We are as ignorant of God as little children; but, as little children, we may love and obey Him. Instead of speculating in regard to His nature or His prerogatives, let us give heed to the words He has spoken: MH 429.4.

“Neither by searching the recesses of the earth nor in vain endeavors to penetrate the mysteries of God’s being is wisdom found. It is found, rather, in humbly receiving the revelation that He has been pleased to give, and in conforming the life to His will.” 8T 280.3.

“… human science cannot search out the secrets of the Most High. His creative power is as incomprehensible as His existence.” CE 193.1, PP 113.3.

“… if God’s revealed will is so difficult to be understood, certainly men should not rest their faith upon mere suppositions in regard to that which he has not revealed. God’s ways are not as our ways, neither are his thoughts as our thoughts. Human science can never account for his wondrous works.” 3SG 95.1.***