TEMA SEMESTER: PARA NABI BERBICARA (BAGIAN 1: YESAYA & YEREMIA)
Pelajaran 23, Sabat 6 Desember 2025
MASA PENAWANAN DAN KEHANCURAN
“Dalam beberapa tahun yang singkat, raja Babel akan digunakan sebagai alat murka Allah atas Yehuda yang tidak bertobat. Berkali-kali Yerusalem akan direbut dan dimasuki oleh pasukan pengepungan Nebukadnezar.” —Prophets and Kings, hlm. 422.
| MINGGU |
PENAKLUKKAN YERUSALEM
1. Siapakah yang menaklukkan kota Yerusalem? Bagaimana nasib Raja Zedekia, putra-putranya, dan para bangsawan Yehuda?
Yeremia 39:1-8 Ketika Yerusalem direbut–dalam tahun yang kesembilan pemerintahan Zedekia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesepuluh, telah datang Nebukadnezar, raja Babel, beserta segenap tentaranya untuk mengepung Yerusalem; 2 dalam tahun yang kesebelas pemerintahan Zedekia, dalam bulan yang keempat, pada tanggal sembilan bulan itu, terbelahlah tembok kota itu– 3 maka datanglah para perwira raja Babel itu, lalu mengambil tempat di pintu gerbang tengah, mereka itu ialah Nergal-Sarezer, pembesar dari Sin-Magir, panglima, dan Nebusyazban, kepala istana, dan para perwira lainnya dari raja Babel. 4 Melihat mereka semuanya maka Zedekia, raja Yehuda, dengan semua tentara melarikan diri, meninggalkan kota itu pada waktu malam dengan mengambil jalan taman raja, dengan melalui pintu gerbang antara kedua tembok; kemudian mereka berjalan menuju Araba-Yordan. 5 Tetapi tentara Kasdim itu mengejar mereka dan menyusul Zedekia di dataran Yerikho; mereka menangkap dia dan membawa dia ke Ribla di tanah Hamat, kepada Nebukadnezar, raja Babel, yang menjatuhkan hukuman atas dia. 6 Raja Babel menyuruh menyembelih anak-anak Zedekia di depan matanya di Ribla; juga semua pembesar Yehuda disembelih oleh raja Babel. 7 Kemudian mata Zedekia dibutakannya, lalu ia dibelenggu dengan rantai tembaga untuk dibawa ke Babel. 8 Orang-orang Kasdim membakar istana raja dan perumahan rakyat dengan api, lalu mereka merobohkan tembok-tembok Yerusalem.
“Pada tahun kesembilan pemerintahan Zedekia ‘datanglah Nebukadnezar, raja Babel, dengan segala tentaranya menyerang Yerusalem,’ dan mengepung kota itu. 2 Raja-raja 25:1. Tampaknya Yehuda seolah sudah tidak mempunyai pengharapan lagi. ‘Lihat, Aku akan menjadi lawanmu,’ Tuhan sendiri berfirman melalui Yehezkiel. ‘Aku, Tuhan, mencabut pedang-Ku dari sarungnya, sehingga tidak akan kembali lagi ke situ. . . setiap hati akan menjadi tawar dan semua tangan menjadi lemah lesu, segala semangat menghilang, dan semua orang terkencing ketakutan.’ ‘Aku akan mencurahkan geram-Ku atasmu dan menyemburkan api murka-Ku kepadamu dan menyerahkan engkau ke dalam tangan orang-orang dungu, yang menimbulkan kemusnahan.’ Yehezkiel 21:3, 5-7, 31.” —Prophets and Kings, hlm. 452.
| SENIN |
2. Bagaimana nasib penduduk Yerusalem? Hak istimewa apakah yang diberikan kepada kaum miskin di Yudea dalam situasi ini?
Yeremia 39:9, 10 Kemudian Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, mengangkut ke dalam pembuangan ke Babel sisa-sisa rakyat yang masih tinggal di kota itu dan para pembelot yang menyeberang ke pihaknya dan sisa-sisa para pekerja tangan. 10 Tetapi sebagian dari rakyat, yakni orang-orang miskin yang tidak mempunyai apa-apa, ditinggalkan di tanah Yehuda oleh Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal. Pada waktu itu juga diberikannyalah kebun-kebun anggur dan ladang-ladang kepada mereka.
“Tetapi Allah tidak membiarkan umat sisa yang tetap setia beriman yang masih berada di dalam kota itu untuk berputus asa atau tanpa pengharapan. Bahkan ketika Yeremia terkurung di bawah pengawasan orang-orang yang mencemooh pekabaran-pekabarannya, kepadanya datang kenyataan-kenyataan segar mengenai kerelaan Surga untuk mengampuni dan menyelamatkan, yang merupakan suatu sumber penghiburan yang tidak pernah gagal bagi jemaat Allah sejak saat itu sampai sekarang.” —Prophets and Kings, hlm. 466.
| SELASA |
3. Apa yang diperintahkan raja Babel kepada Nebuzaradan mengenai Yeremia setelah kejatuhan Yerusalem?
Yeremia 39:11-14 Mengenai Yeremia, Nebukadnezar, raja Babel, telah memberi perintah dengan perantaraan Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, bunyinya: 12 “Bawalah dan perhatikanlah dia, janganlah apa-apakan dia, melainkan haruslah kaulakukan kepadanya sesuai dengan permintaannya kepadamu!” 13 Maka Nebuzaradan, kepala pasukan pengawal, beserta Nebusyazban, kepala istana, dan Nergal-Sarezer, panglima, dan semua perwira tinggi raja Babel, mengutus orang– 14 mereka menyuruh mengambil Yeremia dari pelataran penjagaan, lalu menyerahkannya kepada Gedalya bin Ahikam bin Safan untuk membebaskannya, supaya pulang ke rumah. Demikianlah Yeremia tinggal di tengah-tengah rakyat.
| RABU |
4. Apakah yang dikatakan kepala pasukan pengawal Babel tentang nubuat-nubuat tentang Israel? Apa yang ia lakukan untuk Yeremia setelah kota itu jatuh?
Yeremia 40:2-4 Kepala pasukan pengawal itu telah mengambil Yeremia dan berkata kepadanya: “TUHAN, Allahmu, telah mengancamkan malapetaka ini atas tempat ini, 3 dan Ia telah melaksanakannya. TUHAN telah melakukan apa yang diancamkan-Nya, oleh karena kamu telah berdosa kepada TUHAN dan tidak mendengarkan suara-Nya, sehingga terjadilah hal ini kepada kamu.4 Maka sekarang, lihatlah aku melepaskan engkau hari ini dari belenggu yang ada pada tanganmu itu. Jika engkau suka untuk ikut pergi dengan aku ke Babel, marilah! Aku akan memperhatikan engkau. Tetapi jika engkau tidak suka untuk ikut pergi dengan aku ke Babel, janganlah pergi! Lihat, seluruh negeri ini terbuka untuk engkau: engkau boleh pergi ke mana saja engkau pandang baik dan benar.
“Ada batas di mana penghakiman Allah tak dapat ditunda lagi. Kehancuran Yerusalem pada zaman Yeremia merupakan peringatan serius bagi Israel modern yang hidup sekarang ini, bahwa nasihat dan teguran yang diberikan kepada mereka melalui sarana-sarana pilihan tidaklah dapat diabaikan begitu saja.” —Prophets and Kings, hlm. 416.
| KAMIS |
KONSPIRASI
5. Siapakah yang ditunjuk raja Babel untuk memerintah orang-orang yang tersisa di Yehuda?
Yeremia 40:7 Ketika semua panglima tentara, yang masih berada di luar kota dengan orang-orangnya, mendengar bahwa raja Babel telah mengangkat Gedalya bin Ahikam bin Safan atas negeri itu dan bahwa kepadanya telah diserahkan pengawasan atas laki-laki, perempuan dan anak-anak, yaitu dari orang-orang lemah di negeri itu, yang tidak diangkut ke dalam pembuangan ke Babel,
“Dilepaskan dari penjara oleh para perwira Babel, nabi itu memilih untuk bergabung dengan orang-orang yang sisa yang tampaknya lemah, ‘yaitu orang-orang yang lemah di negeri itu,’ yang ditinggalkan oleh orang-orang Kasdim untuk menjadi ‘tukang anggur dan tukang kebun.’ Untuk orang-orang yang sisa ini bangsa Babel mengangkat Gedalya sebagai gubernurnya.” —Prophets and Kings, hlm. 460.
| JUMAT |
6. Apakah yang dilakukan Ismael terhadap Gedalya, dan siapa yang terlibat dalam konspirasi tersebut?
Yeremia 41:1-3 Dalam bulan yang ketujuh datanglah Ismael bin Netanya bin Elisama–ia keturunan raja dan perwira tinggi raja–beserta sepuluh orang kepada Gedalya bin Ahikam di Mizpa. Sementara mereka makan roti bersama-sama di Mizpa, 2 maka bangkitlah Ismael bin Netanya dengan kesepuluh orang yang ada bersama-sama dia, lalu mereka memukul mati Gedalya bin Ahikam bin Safan dengan pedang; demikianlah Ismael membunuh dia yang telah diangkat raja Babel atas negeri itu. 3 Juga semua orang Yehuda yang ada bersama-sama dengan Gedalya di Mizpa dan orang-orang Kasdim, yakni prajurit, yang terdapat di sana dipukul mati oleh Ismael.
“ ‘Apakah ia akan berhasil?’ Tuhan bertanya tentang orang yang pada dasarnya telah mengkhianati setiap tanggung jawab yang kudus; ‘Apakah orang yang berbuat demikian dapat luput? Apakah orang yang mengingkari perjanjian dapat luput? Demi Aku yang hidup, demikianlah Firman Tuhan Allah, ia pasti mati di Babel, di tempat raja yang mengangkatnya menjadi raja. Karena ia memandang ringan kepada sumpah yang dimintakan raja itu daripadanya dan mengingkari perjanjian raja itu dengan dia. Dan Firaun tidak akan membantu dia dalam peperangan dengan tentara yang besar dan sekumpulan orang banyak: … memandang ringan kepada sumpah dan mengingkari perjanjian, sungguh, walaupun ia menyuguhkan hal itu dengan berjabat tangan, tetapi ia melanggar semuanya itu, maka ia tidak dapat luput.’ Yehezkiel 17:15-18.” —Prophets and Kings, hlm. 451.
| SABAT |
KEMBALI KE MESIR
7. Peringatan apa yang dari Allah yang Yeremia berikan kepada sisa orang Yehuda sebelum mereka berangkat ke Mesir?
Yeremia 42:9-11, 15-19 Berkatalah ia kepada mereka: “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel yang kepada-Nya kamu telah mengutus aku untuk menyampaikan permohonanmu ke hadapan-Nya: 10 Jika kamu tinggal tetap di negeri ini, maka Aku akan membangun dan tidak akan meruntuhkan kamu, akan membuat kamu tumbuh dan tidak akan mencabut kamu; sebab Aku menyesal telah mendatangkan malapetaka kepadamu.11 Janganlah takut kepada raja Babel yang kamu takuti itu. Janganlah takut kepadanya, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku menyertai kamu untuk menyelamatkan kamu dan untuk melepaskan kamu dari tangannya.…. 15 maka dengarkanlah sekarang firman Allah, hai sisa Yehuda: Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Jika kamu sungguh-sungguh berniat hendak pergi ke Mesir, dan memang kamu pergi dan tinggal sebagai orang asing di sana,16 maka pedang yang kamu takuti itu akan menimpa kamu di negeri Mesir, dan kelaparan yang kamu gentarkan itu tidak putus-putusnya mengejar-ngejar kamu di Mesir, sampai kamu mati di sana. 17 Semua orang, yang berniat hendak pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana, akan mati karena pedang, kelaparan dan penyakit sampar; seorangpun dari mereka tidak ada yang terlepas atau terluput dari malapetaka yang Kudatangkan atas mereka. 18 Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Seperti tercurahnya murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku ke atas penduduk Yerusalem, demikianlah akan tercurah kehangatan amarah-Ku ke atas kamu, apabila kamu pergi ke Mesir. Kamu akan menjadi kutuk, kengerian, kutukan dan aib; kamu tidak akan melihat tempat ini lagi. 19 TUHAN telah berfirman kepadamu, hai sisa Yehuda: Janganlah pergi ke Mesir! Camkanlah sungguh-sungguh, bahwa aku memperingatkan kamu pada hari ini!
“Nubuatan-nubuatan tentang malapetaka yang ditegaskan Yeremia ke atas orang-orang sisa yang memberontak terhadap Nebukadnezar dengan mengungsi ke Mesir bercampur dengan janji-janji pengampunan kepada mereka yang bertobat dari kebodohan mereka dan bersedia untuk kembali. Sementara Allah tidak akan mengampuni barangsiapa yang meninggalkan nasihat-Nya dan beralih kepada pengaruh-pengaruh penyembahan berhala orang Mesir yang memikat itu, namun Ia hendak menunjukkan kemurahan kepada mereka yang terbukti tetap setia dan benar. ‘Hanya beberapa orang yang terluput dari pedang–jumlahnya kecil–yang akan kembali dari tanah Mesir ke tanah Yehuda,’ Firman-Nya menyatakan: ‘maka seluruh sisa Yehuda yang telah pergi ke Mesir untuk tinggal sebagai orang asing di sana akan mengetahui perkataan siapa yang terwujud, perkataan-Ku atau perkataan mereka.’ Yeremia 44:28.” —Prophets and Kings, hlm. 460.
| UNTUK PELAJARAN TAMBAHAN |
“Hukuman yang lebih berat dan lebih berat lagi akan dijatuhkan kepada bangsa yang memberontak, sampai akhirnya seluruh negeri menjadi sunyi sepi, Yerusalem akan dihancurkan dan dibakar dengan api, bait suci yang dibangun oleh Salomo akan dihancurkan, dan kerajaan Yehuda pun akan jatuh, dan tidak akan pernah lagi menduduki posisi semula di antara bangsa-bangsa di bumi….“Krisis ini menuntut upaya publik yang luas dan menyeluruh. Yeremia diperintahkan oleh Allah untuk berdiri di pelataran Bait Suci dan berbicara kepada semua orang Yehuda yang mungkin keluar masuk. Dari pekabaran-pekabaran yang diberikan kepadanya, ia tidak boleh mengurangi sepatah kata pun, agar orang-orang berdosa di Sion memiliki kesempatan sepenuhnya untuk mendengarkan dan berbalik dari jalan mereka yang jahat.” —Prophets and Kings, hlm. 422, 412.
***