Renungan Pagi 30 November 2025

MENDAPAT BERKAT KARENA MENDENGARKAN FIRMAN-NYA

Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku.” Kejadian 22:18.

“Setiap berkat yang kita terima adalah berasal dari-Nya … Tuhan telah menunjukkan kepada kita bahwa ketaatan kepada hukum-Nya sangat penting untuk menerima kasih karunia dan berkat-Nya. Ketaatan Abraham telah dicatat dalam sejarah Alkitab…” 16LtMs, Ms 73, 1901, par. 9, 10LtMs, Lt 82, 1895, par. 25.

“Di Gunung Moria, Allah kembali memperbarui perjanjian-Nya, dengan sumpah yang khidmat mengukuhkan berkat bagi Abraham dan keturunannya melalui semua generasi mendatang… Tindakan iman Abraham yang agung berdiri bagaikan tiang cahaya, menerangi jalan hamba-hamba Allah di segala zaman selanjutnya. … Perjanjian Allah, yang diteguhkan kepada Abraham melalui sumpah di hadapan makhluk-makhluk dunia lain, bersaksi bahwa ketaatan akan diberi pahala.” PP 153.2, 153.3, 155.1.

“Allah menggenapi janji-janji-Nya sedemikian rupa sehingga mendatangkan kemuliaan tertinggi bagi diri-Nya dan kebaikan terbesar bagi umat-Nya…” 17LtMs, Ms 41, 1902, par. 39.

“Berkat Allah memberi nilai pada segala sesuatu yang kita miliki; tetapi jika kita memiliki seluruh dunia sekalipun bila tanpa berkat-Nya, maka kita sungguh miskin seperti pengemis, karena kita tidak dapat membawa apa pun itu ke dunia berikutnya. … Barangsiapa yang mengaku sedang menanti-nantikan kedatangan Juruselamat kita yang segera, harus memiliki iman Abraham; iman yang dihargai karena telah rela berkorban; iman yang bekerja oleh kasih, dan yang menyucikan jiwa. Teladan Abraham dicatat bagi kita, yang sedang hidup dimana akhir dunia telah tiba. Kita harus percaya bahwa Allah sungguh-sungguh bersama kita, dan bahwa Dia tidak boleh dipermainkan. Dia bersungguh-sungguh dengan apa yang Dia Firmankan, dan Dia menghendaki dari kita iman yang mutlak dan ketaatan yang rela. Maka Dia akan membiarkan terang-Nya bersinar di sekitar kita, dan kita semua akan menjadi terang di dalam Tuhan.” ST 3 April 1879, par. 22-23.

“Teladan Abraham telah dicatat dalam sejarah suci demi kebaikan anak-anaknya yang percaya. Tindakan iman yang agung ini mengajarkan pelajaran tentang iman yang mutlak kepada Allah, ketaatan sempurna terhadap kehendak-Nya, dan penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak ilahi. Dalam teladan Abraham, kita diajarkan bahwa tidak ada yang kita miliki yang [terlalu] berharga untuk diberikan kepada Allah. … Semua yang kita miliki adalah milik Tuhan. Uang kita, waktu kita, bakat kita, dan bahkan diri kita sendiri, semuanya milik-Nya. Dia telah meminjamkannya kepada kita, untuk menguji dan membuktikan kita, dan untuk menyatakan apa yang ada di dalam hati kita.” ST 1 April 1875, par. 17-18.

And in thy seed shall all the nations of the earth be blessed; because thou hast obeyed my voice.” Genesis 22:18 (KJV).

“Every blessing we receive comes from Him … The Lord has shown us that obedience to His law is essential to the reception of His favor and blessing. The obedience of Abraham has been recorded in Bible history…” 16LtMs, Ms 73, 1901, par. 9, 10LtMs, Lt 82, 1895, par. 25.

“On Mount Moriah, God again renewed His covenant, confirming with a solemn oath the blessing to Abraham and to his seed through all coming generations… Abraham’s great act of faith stands like a pillar of light, illuminating the pathway of God’s servants in all succeeding ages. … God’s covenant, confirmed to Abraham by an oath before the intelligences of other worlds, testified that obedience will be rewarded.” PP 153.2, 153.3, 155.1.

“God fulfils His promises in such a way as to bring the highest glory to Himself and the greatest good to His people…” 17LtMs, Ms 41, 1902, par. 39.

“God’s blessing places value on everything we possess; but if we have the whole world without his blessing we are indeed as poor as the beggar, for we can take nothing with us into the next world. … Those who profess to be looking for the soon coming of our Saviour, should have Abrahamic faith; a faith that is valued because it has cost them something; a faith that works by love, and purifies the soul. The example of Abraham is left on record for us upon whom the ends of the world have come. We must believe that God is in earnest with us, and that he is not to be trifled with. He means what he says, and he requires of us implicit faith and willing obedience. Then will he let his light shine around about us, and we shall be all light in the Lord.” ST April 3, 1879, par. 22 – 23.

“The example of Abraham is recorded in sacred history for the benefit of his believing children. This great act of faith teaches the lesson of implicit confidence in God, perfect obedience to his requirements, and a complete surrender to the divine will. In the example of Abraham we are taught that nothing we possess is [too] precious to give to God. … All that we have is the Lord’s. Our money, our time, talents and ourselves, all belong to him. He has lent them to us, to test and prove us, and to develop what is in our hearts.” ST April 1, 1875, par. 17 – 18.***