Bacaan Minggu Sembahyang 2025

Dibacakan pada 5-13 Desember 2025

DARI MESIR KE KANAAN

(Perjalanan Bangsa Israel)

Daftar Isi

PENDAHULUAN
Bacaan 1
Jumat, 5 Desember 2025 “ISRAEL DI MESIR” E. G. White
Bacaan 2
Sabat, 6 Desember 2025 “KELUAR DARI MESIR” Y. Delgado, Peru / AS
Bacaan 3
Minggu, 7 Desember 2025 “BANGSA CAMPURAN” M. Holmstroem Seely, AS
Bacaan 4
Selasa, 9 Desember 2025 “MENYEBERANG LAUT MERAH” G. Gowie, Jamaika
Bacaan 5
Rabu, 10 Desember 2025 “PENGALAMAN DI MARA” M. Lowe, Kanada
Bacaan 6
Jumat, 12 Desember 2025 “DI GUNUNG SINAI” H. Hernandez, Venezuela / Chili
Bacaan 7
Sabat, 13 Desember 2025 “BERSIAP MENYEBERANGI SUNGAI YORDAN!” T. Petkov, Bulgaria / AS

Pendahuluan

Sejarah bangsa Israel, dalam banyak hal, tercermin dalam pengalaman rohani orang Kristen. Rasul Paulus menulis dalam 1 Korintus 10:6: “Semuanya ini telah menjadi contoh bagi kita untuk memperingatkan kita agar jangan menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat.” Pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir, mujizat menyeberangi Laut Merah, pencobaan di padang gurun, dan perjumpaan mereka dengan Allah di Gunung Sinai memberikan pelajaran berharga tentang ketaatan, iman, dan hubungan pribadi seseorang dengan Sang Pencipta langit dan bumi.

Bangsa Israel Kuno

Allah memilih Israel sebagai umat-Nya yang istimewa dan memisahkan mereka dari dunia untuk melaksanakan misi suci. Ia memberi mereka hukum-Nya dan menghendaki agar, melalui mereka, pengetahuan tentang karakter dan kehendak-Nya menyebar ke seluruh bumi. Namun, terlepas dari panggilan mulia ini, Israel sering kali menyimpang dari Raja ilahi mereka; mereka mengadopsi praktik penyembahan berhala dan tidak menaati perintah-perintah ilahi-Nya. Ketidaksetiaan ini tidak hanya mengakibatkan konsekuensi negatif yang parah bagi mereka tetapi juga menodai nama Allah di hadapan bangsa-bangsa.

“Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk! Ingatlah, janganlah lupa, bahwa engkau sudah membuat TUHAN, Allahmu, gusar di padang gurun. Sejak engkau keluar dari tanah Mesir sampai kamu tiba di tempat ini, kamu menentang TUHAN.” Ulangan 9:6, 7.

“Namun mereka tidak menepati perjanjian mereka dengan Allah. Mereka mengikuti praktik penyembahan berhala bangsa-bangsa lain; dan bukannya menjadikan nama Pencipta mereka sebagai kepujian di bumi, perbuatan mereka ini justru menjadi cemoohan bangsa-bangsa kafir. Namun, maksud Allah harus tercapai. Pengetahuan tentang kehendak-Nya tetap harus disebarkan ke seluruh bumi.” —Testimonies for the Church, vol. 5, hlm. 455.

Bangsa Israel Modern

Seperti bangsa Israel kuno dahulu, umat Allah masa kini pun terus-menerus ditantang untuk setia di tengah dunia yang menjerumuskan mereka ke jalan yang berbahaya. Penting bagi mereka untuk belajar dari kesalahan masa lalu dan berkomitmen untuk hidup dalam ketaatan dan pengabdian kepada Sang Pencipta, dengan mencerminkan tabiat Kristus pada tiap-tiap hari.

“Allah telah memanggil jemaat-Nya pada zaman ini, sebagaimana Ia memanggil Israel kuno dahulu kala, untuk berdiri sebagai terang di bumi. Dengan pedang firman kebenaran yang dahsyat, pekabaran-pekabaran dari malaikat pertama, kedua, dan ketiga, Ia telah memisahkan mereka dari gereja-gereja dan dari dunia untuk membawa mereka ke dalam kedekatan yang kudus dengan-Nya. Ia telah menjadikan mereka sebagai tempat penyimpanan hukum-Nya dan telah mempercayakan kepada mereka kebenaran-kebenaran nubuat yang agung untuk zaman sekarang ini. Sebagaimana firman-firman kudus yang telah dipercayakan kepada bangsa Israel kuno dahulu kala, ini adalah amanat suci yang harus dikomunikasikan kepada dunia. Tiga malaikat dalam Wahyu 14 melambangkan orang-orang yang menerima terang pekabaran-pekabaran Allah dan pergi sebagai agen-agen-Nya untuk menyuarakan peringatan di seluruh penjuru bumi.” —Testimonies for the Church, vol. 5, hlm. 455.

Saudara-saudari yang terkasih, setiap Bacaan dalam Minggu Sembahyang (Pekan Doa) ini mengajak kita untuk mencari wajah Tuhan dalam doa. Hendaknya pertemuan-pertemuan selama masa khusus ini tertata dengan baik, di setiap jemaat, di rumah, dan ataupun bila dilakukan secara daring. Sabat terakhir akan didedikasikan khusus untuk berpuasa, berdoa, dan memberikan persembahan istimewa. Bacaan terakhir yang akan disampaikan sebagai khotbah dalam kebaktian, diikuti dengan pengumpulan persembahan khusus bagi GC untuk membuka dan mendukung ladang misi baru. Setiap orang juga hendaknya menuliskan ayat Alkitab pada amplop berisi persembahannya yang mengungkapkan kerinduan rohani dan rasa syukurnya. Marilah kita melakukan segala yang kita bisa selama hari-hari ini untuk bertemu dengan saudara-saudari kita bagi Bacaan-Bacaan ini.

Saudara-saudari yang terkasih, Alkitab dan tulisan-tulisan terilham (Roh Nubuat) telah menyajikan jalan yang jelas menuju kepada kehidupan kekal. Israel kuno jatuh karena ketidaktaatan dan kurangnya iman kepada Allah. Janganlah kita mengulangi sejarah itu. Marilah kita memanfaatkan terang yang telah Dia berikan dengan begitu murah hati kepada jemaat-Nya dan melaksanakan misi yang telah Dia percayakan kepadanya.

Departemen Penginjilan (Kependetaan) GC

Bacaan Minggu Sembahyang 2025 “DARI MESIR KE KANAAN (PERJALANAN BANGSA ISRAEL)”

© 2025 International Missionary Society, Seventh-day Adventist Church, Reform Movement – General Conference (www.sda1844.org)

Terjemahan Bahasa Indonesia oleh IMS Indonesia (Gereja Gerakan Pembaharuan Advent Hari Ketujuh) (www.imsindonesia.org)