Renungan Pagi 4 Desember 2025

TELADAN IMAN SEJATI YANG TAAT BEKERJA MENYELAMATKAN JIWA SESUAI PERINTAH-NYA

Karena iman, maka Nuh — dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan — dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.” Ibrani 11:7.

“Seandainya Nuh seperti banyak orang di zaman kita yang berkata, “Percayalah, percayalah, yang perlu kau lakukan hanyalah percaya,” maka ia tidak akan berperan dalam menghukum dunia ketika itu. Namun, Nuh memiliki iman yang sejati, iman yang bekerja. Ia bersaksi melalui iman dan perbuatannya kepada penduduk dunia Nuh bahwa ia percaya kepada Allah. Seandainya ia mundur dan berkata, “Aku tidak dapat membangun bahtera ini; wah, aku akan dianggap gila jika membangun bahtera ini di tanah kering,” maka ia tidak akan memberikan pengaruh yang baik kepada mereka. Namun, ia percaya dengan persis, apa yang telah Allah firmankan, dan melaksanakannya dengan tepat melalui perbuatannya. Orang-orang memang menganggapnya gila; mereka menertawakan dan mengejeknya, tetapi ia tetap bekerja membangun bahtera sesuai dengan petunjuk Allah, dan ketika pekabaran terakhir Nuh disampaikan kepada zaman yang bobrok itu, saat ia berdiri di hadapan orang-orang yang memberikan peringatannya, mereka justru berpaling darinya dan mengejeknya. Mereka telah mendengarkan doa-doa Nuh yang dipanjatkan hari demi hari demi mereka, dan dengan hati yang tergerak untuk mereka, ia menyampaikan pekabaran terakhirnya kepada mereka. 4LtMs, Ms 86, 1886, par. 8.

“Bahtera itu telah dibangun di atas tanah kering; Nuh berjalan dengan iman; dan ketika saatnya tiba dan mereka melihat binatang-binatang, pasangan demi pasangan, masuk ke dalam bahtera, dan langit menjadi gelap karena burung-burung yang masuk pasangan demi pasangan ke dalam bahtera, merekalah yang taat kepada Allah; tetapi manusia tidak taat, melainkan binatang-binatang dan burung-burung yang menemukan tempat berlindung; namun terlepas dari pemandangan yang menakjubkan ini, orang-orang tetap tidak mau percaya, dan akhirnya Allah memerintahkan Nuh dan keluarganya untuk masuk ke dalam bahtera, dan Dia mengunci mereka di dalam.” 4LtMs, Ms 35, 1885, par. 2.

“Di sanalah mereka tinggal selama satu minggu nampak terkurung di dalam bahtera sebelum hujan mulai turun. Lalu bagaimana orang-orang jahat ini mengejek dan mencemooh orang-orang di dalam bahtera? Bukankah iman mereka diuji dengan terkurung di sana selama satu minggu namun tidak turun hujan? Tetapi setelah tujuh hari itulah, hujan mulai turun. Hingga saat hujan pertama itu sebelumnya belum pernah ada hujan, hanya embun dan kabut yang membasahi bumi; tetapi ketika hujan mulai turun perlahan pada awalnya, kemudian turun lagi, dan terus turun, mereka pun mulai bertanya-tanya, Apa yang akan terjadi? Dan akhirnya langit terbuka dan hujan turun dengan deras, dan kemudian setiap orang mulai tersapu; tetapi bahtera itu terapung di atas air yang bergolak. Apa yang akan diberikan penduduk dunia saat itu jika saja dengannya mereka bisa mendapatkan tempat di dalam bahtera? Saat awan tebal menutupi mereka, mencurahkan hujan deras mereka, penduduk dunia lama ini mulai mendaki ke puncak-puncak yang tinggi, tetapi air tetap mencapai semua pucuk pohon tertinggi, dan mereka pun tersapu ke dalam jurang air yang bergelora.” 4LtMs, Ms 35, 1885, par. 3.

“Allah memiliki perhatian khusus kepada kita, … Janganlah hidup menurut hikmat duniawi. Kita seharusnya berharap untuk diajar oleh Allah sebagaimana Nuh. Kita memiliki keluarga yang harus diselamatkan. Jangan tempatkan anak-anak kita ditempat di mana mereka akan dibentuk oleh pengaruh duniawi. Melangkahlah dengan iman, dan biarkanlah dunia melihat bahwa kita benar memercayai kebenaran. Lakukanlah segala daya upayamu untuk memisahkan anak-anakmu dari setiap pengaruh yang salah.” 19LtMs, Lt 131, 1904, par. 9.

“… Renungkanlah kisah Nuh, yang bersama keluarganya menemukan perlindungan di dalam bahtera. Ia beriman, ia menaati Allah. Imannya menuntunnya untuk mempersiapkan perlindungan dari badai dahsyat yang telah Allah katakan akan menimpa penduduk dunia lama yang jahat. Nuh menaati Allah secara mutlak. Merupakan salib yang berat baginya untuk bergerak dengan iman dalam mempersiapkan bahtera itu, dan membangunnya di atas tanah kering; tetapi ia melakukannya dengan tepat sesuai dengan segala yang diperintahkan Allah kepadanya. Ia tidak memilih-milih di antara ajaran dan perintah Allah hal-hal yang menyenangkan dan untuk kenyamanan serta kemudahannya saat itu, dan menolak hal-hal yang menuntut penyangkalan diri, yang jika ia taat akan menjadikannya bahan olok-olok dan ejekan orang-orang yang tidak bertuhan. Jalan hidup Nuh ini akan menjadi jalan hidup semua orang yang memiliki iman yang sejati. Begitu ia mengetahui kehendak Allah, ia akan melakukannya. Ia tidak akan mau bergantung pada kehendaknya sendiri, ataupun pilihannya sendiri…” 4LtMs, Ms 17, 1885, par. 5.

“Allah memberi Nuh pekabaran amaran untuk disampaikan pada zamannya. Bumi akan dibinasakan oleh air bah, dan Allah telah memberi Nuh arahan untuk mempersiapkan sebuah bahtera, yang dapat dimasuki semua orang siapapun juga yang rindu untuk diselamatkan. Perahu besar ini, yang dibangun di tanah kering, merupakan bukti iman Nuh. Selama seratus dua puluh tahun ia memperingatkan orang-orang tentang air bah yang akan datang, tetapi mereka malah menertawakannya.” 15LtMs, Ms 27, 1900, par. 17.

By faith Noah, being warned of God of things not seen as yet, moved with fear, prepared an ark to the saving of his house; by the which he condemned the world, and became heir of the righteousness which is by faith.” Hebrews 11:7 (KJV).

“If Noah had been like many in our day who say, “Believe, believe, all you have to do is to believe,” then he would not have condemned the world. But Noah had that genuine faith, that faith that works. He testified by his faith and works to the inhabitants of the Noachic world that he believed God. Had he stood back and said, “I cannot build this ark; why, I will be considered crazy if I build this ark on dry land,” then he would have had no influence for good upon them. But he believed just what God had said, and carried it out by his works. They considered him insane; they laughed at him and mocked him, but still he kept at work in building the ark according to God’s directions, and when the last message of Noah was given to that degenerate age as he stood before the people giving his warning, they turned from him to ridicule him. They had listened to the prayers of Noah that had ascended day after day in their behalf, and with his heart drawn out for them he delivered his very last message to them.” 4LtMs, Ms 86, 1886, par. 8.

“The ark was built upon dry land; Noah walked by faith; and when the time came and they saw the beasts, two by two, going into the ark, and the heavens darkened by the fowls that were going two by two into the ark, these were they that were obedient to God; but man was not obedient, but the beasts and fowls were finding a place of refuge; yet notwithstanding this wonderful sight, still the people were unbelieving, and at last God bade Noah and his family to go into the ark, and He shut them in.” 4LtMs, Ms 35, 1885, par. 2.

“There they remained one week enclosed in the ark before it began to rain. How then did these wicked men mock and deride those in the ark. Was it not a trial of their faith to be shut in there for one week and yet have no rain? But after seven days it began to rain. Up to this time there had been no rain, there had a mist arisen to water the earth; but as the rain began to fall slowly at first, then more came, they began to inquire, What shall this come to? And at last the heavens were opened and the rain poured down in torrents, and then every one began to be swept away; but the ark floats upon the troubled waters. What would the inhabitants of the world have given then could they have had a place within the ark. As the heavy clouds were over them pouring down their torrents of rain, the inhabitants of the old world began to climb to the tops of the mountains, but the water reached to the tops of the highest trees, and they were swept into the boiling deep.” 4LtMs, Ms 35, 1885, par. 3.

“God has a special interest in you, and He would have you in a position where no outward influence shall affect your judgment or your course of action. Do not walk according to worldly wisdom. You should expect to be instructed of God as verily as was Noah. You have a family to save. Do not place your children where they will be molded by worldly influences. Step out by faith, and let the world see that you believe the truth. Do all in your power to separate your children from every wrong influence.” 19LtMs, Lt 131, 1904, par. 9.

“… Contemplate the case of Noah, who with his family found refuge in the ark. He had faith, he obeyed God. His faith led him to make ready for a refuge from the terrible storm that God had told him would come upon the wicked inhabitants of the old world. Noah obeyed God implicitly. It was a heavy cross for him to move out by faith in preparing that ark, building it on dry land; but he did according to all the Lord commanded him. He did not pick and choose among the precepts and commandments of God those things that were agreeable and for his present comfort and convenience and reject those that required self-denial, that if he obeyed would make him the subject of sport and derision of the godless. This course of Noah will be the course of all who have genuine faith. As soon as he knows the will of God, he will do it. He does not consult his will, his own choice…” 4LtMs, Ms 17, 1885, par. 5.

“God gave Noah a warning message to present in his day. The earth was to be destroyed by a flood, and God gave Noah directions to prepare an ark, into which all might enter who desired to be saved. This immense boat, standing on dry ground, was an evidence of Noah’s faith. For one hundred and twenty years he warned the people of the coming flood, but they laughed him to scorn.” 15LtMs, Ms 27, 1900, par. 17.***