Renungan Pagi 17 Desember 2025

BERGUMUL DALAM DOA IMAN

Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Kejadian 32:28.

“Kebenaran yang kita miliki adalah yang paling berharga. Betapa pentingnya agar kebenaran itu tidak kehilangan kekuatannya saat dibagikan dari kita kepada mereka yang berada dalam kegelapan. Kita tidak boleh merusak kebenaran dengan ketidakmampuan kita. Kebenaran itu tidak boleh kehilangan kilaunya saat masih kita miliki. Ungkapan kita tentang kasih sayang Allah yang menakjubkan, bagaimana pun kita merangkai kata-kata, akan terasa hambar saat keluar dari bibir manusia. Tetapi ketika dengan bibir yang disucikan kita mempersembahkan pujian atas kasih Allah, maka hati jiwa-jiwa akan tersentuh. Kita harus berdoa dengan sungguh-sungguh. Yakub bergulat dalam pergumulan sepanjang malam hingga fajar menyingsing dengan lawannya yang tidak dikenalnya. Kemudian Sang Mahakudus yang dengannya ia bergumul itu menyentuh paha Yakub dengan jari ilahi-Nya, dan betapa cepatnya ia dikalahkan. Kemudian ia pun menjadi tahu dengan siapa ia bergumul, dan ia jatuh, sebagai pemohon yang tak berdaya, ia memegang sosok Malaikat itu, sambil berseru, “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku.” [Kejadian 32:26].”

“Marilah kita berdoa seperti Yakub. Marilah kita berdoa dalam setiap kesulitan. Berdoalah agar pekabaran kasih Kristus yang menakjubkan dapat menjangkau jiwa-jiwa yang berharga, agar mereka pun dapat berdoa dan disegarkan juga dengan kasih karunia surgawi. Berharaplah kepada Allah dengan lebih sungguh-sungguh daripada mereka yang menantikan pagi. Berharaplah kepada Allah. Berjalanlah di jalan-Nya. Nyatakanlah kebenaran-Nya. Ia berkenan ketika hamba-hamba-Nya berbicara tentang iman. Ia ingin terang-Nya bersinar … Ia hendak bekerja untukmu dan bersamamu.”

“Kita memiliki pekabaran yang khidmat dan penting untuk disampaikan. Pekabaran ini sangat penting bagi kita dan bagi jiwa-jiwa yang kepadanya kita menyampaikannya. Ini adalah kebenaran yang berasal dari surga. Ini adalah Firman Allah yang hidup, pekabaran yang menguji di zaman ini.” 16LtMs, Lt 66, 1901, par. 14 – 16LtMs, Lt 66, 1901, par. 16.

“Kita harus lebih banyak berdoa, dan dengan iman. Kita tidak boleh berdoa lalu lari seolah takut tidak mendapat jawaban. Allah tidak akan memperolok kita. Ia akan menjawab, jika kita tekun berdoa—jika kita percaya akan menerima apa yang kita minta, dan terus percaya, dan tidak pernah kehilangan kesabaran dalam beriman. Inilah tekun berdoa. Kita menjaga doa iman dengan pengharapan dan keyakinan. Kita harus melindunginya dengan keyakinan dan tidak boleh menjadi tidak beriman, tetapi harus tetap beriman. Doa yang sungguh-sungguh dari orang benar tidak akan sia-sia. Jawabannya mungkin tidak datang seperti yang kita harapkan, tetapi pasti akan datang, karena Firman Allah adalah janji yang pasti.” 3LtMs, Lt 26, 1880, par. 14.

And he said, Thy name shall be called no more Jacob, but Israel: for as a prince hast thou power with God and with men, and hast prevailed.” Genesis 32:28 (KJV).

“The truth in our possession is of the highest value. How essential then that it loses none of its power in passing from us to those who are in darkness. We must not spoil the truth by our inefficiency. It must not be bereft of its luster while in our possession. Our expression of God’s wondrous loving-kindness, frame our words as we may, will be tame enough as it falls from human lips. But when with sanctified lips we offer praise for God’s love, hearts are reached. We are to pray with fervency. Jacob wrestled all night until the breaking of the day with his unknown antagonist. Then the holy Being with whom he was in conflict touched Jacob’s thigh with His divine finger, and how quickly he was mastered. Then he knew with whom he had been in contest, and he fell, a helpless suppliant, on the Angel’s neck, crying, “I will not let thee go, except thou bless me.” [Genesis 32:26.].”

“Let us pray as did Jacob. Let us pray in every difficulty. Pray that the wondrous <message of the> love of Christ may reach precious souls, that they too may pray and be refreshed with heavenly grace. Watch for the Lord more earnestly than they that watch for the morning. Hope in the Lord. Walk in His way. Declare His truth. He is well-pleased when His servants talk faith. He wants His light to shine forth … He is working for you and with you.”

“You have a solemn, important message to bear. This message is of the greatest consequence to you and to those to whom you proclaim it. It is the truth of heavenly origin. It is the Word of the living God, the testing message for this time.” 16LtMs, Lt 66, 1901, par. 14 – 16LtMs, Lt 66, 1901, par. 16.

“We must pray more, and in faith. We must not pray and then run away as though afraid we should receive an answer. God will not mock us. He will answer, if we watch unto prayer—if we believe we receive the things we ask for, and keep believing, and never lose patience in believing. This is watching unto prayer. We guard the prayer of faith with expectancy and hope. We must wall it in with assurance and be not faithless, but believing. The fervent prayer of the righteous is never lost. The answer may not come according as we expected, but it will come, because God’s Word is pledged.” 3LtMs, Lt 26, 1880, par. 14.***