Renungan Pagi 18 Desember 2025

TELADAN KESETIAAN IMAN DAN INTEGRITAS MENGANGKAT REPUTASI DAN KEBERHASILAN HIDUP

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.” Kejadian 39:2.

“Yusuf, memiliki keelokan fisik yang langka yang nampak mencerminkan hanya keindahan batin pikiran dan hatinya. Murni, aktif, dan gembira, pemuda itu juga menunjukkan kesungguhan dan keteguhan moral. Ia mendengarkan petunjuk ayahnya, dan senang menaati Tuhan. Sifat-sifat inilah yang kemudian membedakannya di Mesir—kelemahlembutan, kesetiaan, dan kejujuran—yang sudah tampak dalam kehidupan sehari-harinya.” PP 209.1.

“Yusuf memberikan pujian atas kemakmurannya kepada Tuhan, dan tuannya percaya bahwa Tuhan memang menyertainya, dan bahwa Dia menyebabkan semua yang dilakukannya berhasil. Demikianlah Tuhan dimuliakan oleh kesetiaan hamba-Nya. Kepercayaan yang diberikan Potifar kepada Yusuf setiap hari meningkat, sampai ia mengangkatnya menjadi pengurus rumah tangganya, menempatkannya bertanggung jawab atas segala urusannya. Tetapi cobaan berat akan menguji iman dan integritas Yusuf dengan lebih keras lagi.”

“Inilah contoh bagi semua generasi yang hidup di bumi. Meskipun mereka mungkin terpapar pengaruh jahat, mereka harus selalu menyadari bahwa ada perlindungan yang tersedia, dan akan menjadi kesalahan mereka sendiri jika mereka tidak mau dilindungi. Tuhan akan menjadi penolong yang senantiasa hadir, dan Roh-Nya akan menjadi perisai. Meskipun dikelilingi oleh godaan yang paling berat, ada sumber kekuatan yang dapat mereka andalkan, dan tersedia kasih karunia untuk melawannya. … Yusuf telah menyerahkan reputasi dan kepentingannya ke tangan Tuhan. Dan meskipun ia diijinkan menderita untuk sementara waktu, Tuhan dengan aman menjaga reputasi yang telah dinodai oleh penuduh yang jahat, dan kemudian, pada waktu yang tepat, menurut kehendak-Nya, membuatnya bersinar kembali. Tuhan bahkan menjadikan penjara sebagai jalan menuju pengangkatannya. Kebajikan, pada waktunya akan membawa pahalanya sendiri.”

“Peran yang dimainkan Yusuf sehubungan dengan adegan-adegan di penjara yang suram, adalah peran yang akhirnya mengangkatnya kepada kemakmuran dan kehormatan. Tuhan telah merancang agar ia memperoleh pengalaman melalui godaan, kesulitan, dan kesengsaraan, untuk mempersiapkannya mengisi posisi yang tinggi.” ST 8 Januari 1880, Pasal. A, par. 4, 9, 11.

And the LORD was with Joseph, and he was a prosperous man; and he was in the house of his master the Egyptian.” Genesis 39:2 (KJV).

“Joseph, whose rare personal beauty seemed but to reflect an inward beauty of mind and heart. Pure, active, and joyous, the lad gave evidence also of moral earnestness and firmness. He listened to his father’s instructions, and loved to obey God. The qualities that afterward distinguished him in Egypt—gentleness, fidelity, and truthfulness—were already manifest in his daily life.” PP 209.1.

“Joseph gave the credit of his prosperity to the Lord, and his master believed that the Lord was with him, and that he caused all that he did to prosper. Thus God was glorified by the faithfulness of his servant. The confidence which Potiphar reposed in Joseph daily increased, until he promoted him to be his steward, placing him in charge of all his affairs. But fiery trials were to test still more severely the faith and integrity of Joseph.”

“Here is an example to all generations who should live upon the earth. Although they may be exposed to evil influences, they should ever realize that there is a defense at hand, and it will be their own fault if they are not preserved. God will be a present help, and his Spirit a shield. Although surrounded with the severest temptations, there is a source of strength to which they can apply, and obtain grace to resist them. … Joseph had placed his reputation and interests in the hands of God. And although he was suffered to be afflicted for a time, the Lord safely guarded that reputation that was blackened by a wicked accuser, and afterward, in his own good time, caused it to shine. God made even the prison the way to his elevation. Virtue will in time bring its own reward.”

“The part which Joseph acted in connection with the scenes of the gloomy prison, was that which raised him finally to prosperity and honor. God designed that he should obtain an experience by temptations, adversity, and hardships, to prepare him to fill an exalted position.” ST January 8, 1880, Art. A, par. 4, 9, 11.***