Pelajaran Sekolah Sabat 3 Januari 2026

TEMA SEMESTER: PARA NABI BERBICARA (BAGIAN 2: YEHEZKIEL & DANIEL)

Pelajaran 1, Sabat, 3 Januari 2026

Persembahan Sekolah Sabat Istimewa untuk DAERAH EKUADOR

Berikan persembahanmu dari hatimu, karena Tuhan telah memberkatimu!

YEHEZKIEL“DIA YANG DIKUATKAN ALLAH”

TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya;…”Mazmur 29:11.

Ketika Yeremia terus memberikan kesaksiannya di tanah Yehuda, nabi Yehezkiel bangkit dari antara para tawanan di Babel, untuk memperingatkan dan menghibur orang-orang buangan, dan juga untuk meneguhkan firman Tuhan yang diucapkan melalui Yeremia. Selama sisa masa pemerintahan Zedekia, Yehezkiel dengan jelas menunjukkan betapa bodohnya mempercayai ramalan palsu orang-orang yang membuat para tawanan berharap akan segera kembali ke Yerusalem. Ia juga diperintahkan untuk menubuatkan, melalui berbagai simbol dan pekabaran yang khidmat, mengenai pengepungan dan kehancuran total Yerusalem.” —Prophets and Kings, hlm. 448.

MINGGU

1. Siapakah Yehezkiel?

Yehezkiel 1:3 datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia.

“Meskipun Israel telah ‘mengolok-olok para utusan Allah, dan menghina firman-Nya, dan menghina para nabi-Nya’ (2 Tawarikh 36:16), Dia tetap menyatakan diri-Nya kepada mereka, sebagai ‘Tuhan Allah, penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih dan setia’ (Keluaran 34:6); meskipun berulang kali ditolak, belas kasihan-Nya masih terus memohon. Dengan kasih yang lebih dari seorang ayah yang penuh belas kasihan kepada anak kesayangannya, Allah telah ‘mengutus mereka melalui para utusan-Nya, yang bangun pagi-pagi sekali dan mengutus mereka; karena Ia sayang kepada umat-Nya dan kepada tempat kediaman-Nya.’ 2 Tawarikh 36:15.” —The Great Controversy, hlm. 19.

SENIN

2. Di mana dia sekitar tahun 593 SM? Mengapa?

  • Yehezkiel 1:1, 2 Pada tahun ketiga puluh, dalam bulan yang keempat, pada tanggal lima bulan itu, ketika aku bersama-sama dengan para buangan berada di tepi sungai Kebar, terbukalah langit dan aku melihat penglihatan-penglihatan tentang Allah. 2 Pada tanggal lima bulan itu, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, …
  • 2 Raja-Raja 24:14 Ia mengangkut seluruh penduduk Yerusalem ke dalam pembuangan, semua panglima dan semua pahlawan yang gagah perkasa, sepuluh ribu orang tawanan, juga semua tukang dan pandai besi; tidak ada yang ditinggalkan kecuali orang-orang lemah dari rakyat negeri.

“Kasih sayang dan kemurahan hati Allah adalah sangat besar bagi kita. Dia tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Jika kita lebih sedikit memikirkan dan membicarakan tentang pencobaan kita dan lebih banyak membicarakan tentang belas kasihan dan kebaikan Allah, maka kita akan mendapati diri kita terangkat di atas banyak kesuraman dan kebingungan kita. Saudara-saudariku, barangsiapa yang merasa sedang memasuki jalan yang gelap, dan mengalami hal seperti tawanan di Babel, harus menggantungkan kecapi di pohon-pohon gandarusa (Mazmur 137:2), dan marilah kita berusaha untuk menyanyikan nyanyian sukacita.” —Mind, Character, and Personality, vol. 2, hlm. 459.

SELASA

3. Apakah misi utamanya?

Yehezkiel 2:1, 2, 7 Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau.” 2Sementara Ia berbicara dengan aku, kembalilah rohku ke dalam aku dan ditegakkannyalah aku. Kemudian aku mendengar Dia yang berbicara dengan aku. … 7Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak.

“Karena tak berdaya… Yehezkiel jatuh tersungkur, lalu sebuah suara menyuruhnya bangkit untuk mendengarkan firman Tuhan. Kemudian diberikan kepadanya pekabaran peringatan bagi Israel.” —Testimonies for the Church, vol. 5, hlm. 751.

RABU

4. Kesulitan apakah yang Tuhan sampaikan kepadanya yang akan dia hadapi sebagai juru bicara-Nya?

Yehezkiel 2:3-6 Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, Aku mengutus engkau kepada orang Israel, kepada bangsa pemberontak yang telah memberontak melawan Aku. Mereka dan nenek moyang mereka telah mendurhaka terhadap Aku sampai hari ini juga. 4Kepada keturunan inilah, yang keras kepala dan tegar hati, Aku mengutus engkau dan harus kaukatakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH. 5Dan baik mereka mendengarkan atau tidak–sebab mereka adalah kaum pemberontak–mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah mereka. 6Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.

“Penglihatan ini diberikan kepada Yehezkiel pada saat pikirannya dipenuhi dengan firasat buruk. Ia melihat tanah leluhurnya terlantar. Kota yang dulunya penuh dengan orang menjadi tidak lagi dihuni. Suara sukacita dan nyanyian pujian tidak lagi terdengar dari dalam temboknya. Nabi itu sendiri adalah orang asing di negeri asing, di mana terdapat ambisi yang tak terbatas dan kekejaman yang biadab berkuasa.” —Testimonies for the Church, vol. 5, hlm. 751.

KAMIS

5 . Kehilangan apakah yang sangat ia rasakan pada tahun 588 SM? Mengapa?

Yehezkiel 24:15-21 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: 16“Hai anak manusia, lihat, Aku hendak mengambil dari padamu dia yang sangat kaucintai seperti yang kena tulah, tetapi janganlah meratap ataupun menangis dan janganlah mengeluarkan air mata. 17Diam-diam saja mengeluh, jangan mengadakan ratapan kematian; lilitkanlah destarmu dan pakailah kasutmu, jangan tutupi mukamu dan jangan makan roti perkabungan.” 18Pada paginya aku berbicara kepada bangsa itu dan pada malamnya isteriku mati. Pada pagi berikutnya aku melakukan seperti diperintahkan kepadaku. 19Maka bangsa itu berkata kepadaku: “Tidakkah engkau bersedia memberitahukan kepada kami, apa artinya ini bagi kami, bahwa engkau melakukan demikian?” 20Lalu kujawab mereka: “Firman TUHAN sudah datang kepadaku: 21Katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguh-sungguhnya Aku akan menajiskan tempat kudus-Ku, kekuasaanmu yang kaubanggakan, kenikmatan bagi matamu dan bagi jiwamu; dan anak-anakmu lelaki dan perempuan yang kamu tinggalkan akan mati rebah oleh pedang.

“Kristus telah membandingkan kasih-Nya kepada jemaat-Nya dengan kasih suami dan istri….

“Kehangatan persahabatan sejati dan kasih yang mengikat hati suami dan istri adalah suatu citarasa dari surga.” —Letters to Young Lovers, hlm. 7, 10.

JUMAT

6. Hal-hal baik apakah yang ia ungkapkan mengenai masa depan?

Yehezkiel 43:4-7 bagian pertama Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, 5Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN. 6Lalu aku mendengar Dia berfirman kepadaku dari dalam Bait Suci itu–orang yang mengukur Bait Suci itu berdiri di sampingku– 7dan Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya ….

“Jelaslah bahwa ia telah menubuatkan tentang kejatuhan kerajaan dan penyebaran penduduk Yehuda di antara bangsa-bangsa; tetapi dengan mata iman ia memandang melampaui semua ini kepada masa pemulihan. Terngiang di telinganya janji ilahi: ‘Aku akan mengumpulkan sisa kawanan-Ku dari segala negeri ke mana Aku telah mencerai-beraikan mereka, dan akan membawa mereka kembali ke kandang mereka…. Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud, dIa akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di bumi. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN–keadilan kita (Tuhan Kebenaran kita).’ Yeremia 23:3-6.” —Prophets and Kings, hlm. 426.

SABAT

7. Janji-janji luar biasa apakah yang menginspirasinya?

Yehezkiel 49:9, 12 Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, 5Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN. 6Lalu aku mendengar Dia berfirman kepadaku dari dalam Bait Suci itu–orang yang mengukur Bait Suci itu berdiri di sampingku– 7dan Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya ….

Wahyu 22:1-5 Sedang kemuliaan TUHAN masuk di dalam Bait Suci melalui pintu gerbang yang menghadap ke sebelah timur, 5Roh itu mengangkat aku dan membawa aku ke pelataran dalam, sungguh, Bait Suci itu penuh kemuliaan TUHAN. 6Lalu aku mendengar Dia berfirman kepadaku dari dalam Bait Suci itu–orang yang mengukur Bait Suci itu berdiri di sampingku– 7dan Ia berfirman kepadaku: “Hai anak manusia, inilah tempat takhta-Ku dan inilah tempat tapak kaki-Ku; di sinilah Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel untuk selama-lamanya ….

“Kristus telah mati untuk membawakan kepada manusia kuasa keselamatan Injil. Barangsiapa yang bekerja sama dengan Dia dalam melaksanakan usaha besar belas kasih-Nya ini, berarti sedang bekerja dengan segenap kekuatan yang telah Allah berikan kepada mereka untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, baik yang dekat maupun yang jauh, dan akan turut serta dalam sukacita Sang Penebus ketika segenap umat yang ditebus berdiri di sekeliling takhta Allah.” —Selected Messages, buku 1, hlm. 90.

UNTUK PEMBELAJARAN TAMBAHAN

Tuhan akan segera datang, dan kita sedang memasuki masa-masa malapetaka. Kuasa-kekuatan setan, meskipun tak terlihat, sedang bekerja untuk membinasakan kehidupan manusia. Tetapi jika hidup kita tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah, maka kita akan melihat kasih karunia dan keselamatan-Nya. Kristus akan datang untuk mendirikan kerajaan-Nya di bumi. Biarlah lidah kita dikuduskan dan digunakan untuk memuliakan Dia. Marilah kita bekerja sekarang lebih dari yang pernah kita lakukan sebelumnya. Kita dinasihati untuk ‘siap sedia, baik atau tidak baik waktunya.’ 2 Timotius 4:2. Kita harus membuka jalan bagi penyampaian kebenaran. Kita harus memanfaatkan tiap-tiap kesempatan untuk dapat menarik jiwa-jiwa kepada Kristus.” —Testimonies for the Church, vol. 9, hlm. 62.