Renungan Pagi 10 September 2024

Ayat Bacaan 2 TAWARIKH 33

Cara Kerja Allah—Dalam kasus Manasye, Allah memberi kita contoh tentang cara Dia bekerja. [2 Tawarikh 33:9-13].
Allah sering berbicara kepada umat-Nya dalam peringatan dan teguran. Dia telah menyatakan diri-Nya dalam belas kasihan, kasih, dan kebaikan. Dia tidak membiarkan umat-Nya yang murtad untuk tunduk pada keinginan musuh, tetapi telah bersabar terhadap mereka, bahkan selama kemurtadan yang keras kepala. Namun, setelah permohonan diajukan dengan sia-sia, Dia menyiapkan tongkat untuk hukuman. Betapa penuh belas kasihan telah ditunjukkan kepada umat Allah! Allahdapat saja langsung menghukum mereka yang berselisih dengan-Nya dalam dosa, tetapi Dia tidak melakukannya. Tangan-Nya masih terulur. Demikianlah kita memiliki alasan untuk mengucapkan syukur kepada Allah karena Dia masih belum mengambil Roh-Nya dari orang-orang yang telah menolak untuk berjalan di jalan-Nya.
(Letter 94, 1899, 3BC 1132.7, 8).

2 TAWARIKH 33

Raja Manasye

1 Manasye berumur dua belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh lima tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 2 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel. 3 Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah dirobohkan oleh Hizkia, ayahnya; ia membangun mezbah-mezbah untuk para Baal, membuat patung-patung Asyera dan sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya. 4 Ia mendirikan mezbah-mezbah di rumah TUHAN, walaupun sehubungan dengan rumah itu TUHAN telah berfirman: “Di Yerusalem nama-Ku akan tinggal untuk selama-lamanya!” 5 Dan ia mendirikan juga mezbah-mezbah bagi segenap tentara langit di kedua pelataran rumah TUHAN. 6 Bahkan, ia mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api di Lebak Ben-Hinom; ia melakukan ramal, telaah dan sihir, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh peramal. Ia melakukan banyak yang jahat di mata TUHAN, sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya. 7 Ia menaruh juga patung berhala yang telah dibuatnya dalam rumah Allah, walaupun Allah telah berfirman kepada Daud dan kepada Salomo, anaknya: “Dalam rumah ini dan di Yerusalem, yang telah Kupilih dari antara segala suku Israel, Aku akan menaruh nama-Ku untuk selama-lamanya! 8 Aku tidak akan membuat pula orang Israel berjejak ke luar dari tanah yang telah Kutentukan untuk nenek moyangmu, asal saja mereka melakukan dengan setia segala yang telah Kuperintahkan kepada mereka dengan perantaraan Musa, yakni segala hukum, ketetapan dan peraturan.” 9 Tetapi Manasye menyesatkan Yehuda dan penduduk Yerusalem, sehingga mereka melakukan yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari depan orang Israel. 10 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Manasye dan rakyatnya, tetapi mereka tidak menghiraukannya. 11 Oleh sebab itu TUHAN mendatangkan kepada mereka panglima-panglima tentara raja Asyur yang menangkap Manasye dengan kaitan, membelenggunya dengan rantai tembaga dan membawanya ke Babel. 12 Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya, 13 dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah. 14 Kemudian ia mendirikan tembok luar pada kota Daud, di sebelah Barat Gihon, di lembah, sampai dekat Pintu Gerbang Ikan, mengelilingi Ofel. Tembok itu dibuatnya sangat tinggi. Ia menempatkan juga panglima-panglima perang di tiap kota kubu di Yehuda. 15 Ia menjauhkan allah-allah asing dan berhala dari rumah TUHAN, juga segala mezbah yang didirikannya di atas gunung rumah TUHAN dan di Yerusalem, dan membuangnya ke luar kota. 16 Ia menegakkan kembali mezbah TUHAN, mempersembahkan korban keselamatan dan korban syukur di atasnya, menyerukan kepada Yehuda untuk beribadah kepada TUHAN, Allah Israel. 17 Walaupun demikian, rakyat masih mempersembahkan korban di bukit-bukit pengorbanan, tetapi hanya kepada TUHAN, Allah mereka. 18 Selebihnya dari riwayat Manasye, doanya kepada Allahnya, dan ucapan-ucapan para pelihat yang berkata-kata kepadanya dengan nama TUHAN, Allah Israel, sesungguhnya semuanya itu terdapat dalam riwayat raja-raja Israel. 19 Doanya dan pengabulan doanya, segala dosa dan ketidaksetiaannya, semua tempat di mana ia telah membangun bukit-bukit pengorbanan serta mendirikan tiang-tiang berhala dan patung-patung sebelum ia merendahkan diri, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam riwayat para pelihat. 20 Kemudian Manasye mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di dalam istananya. Maka Amon, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Paralel: 2Raj 21:1-18 (TB)

Raja Amon

21 Amon berumur dua puluh dua tahun pada waktu ia menjadi raja dan dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. 22 Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti yang telah dilakukan Manasye, ayahnya. Amon mempersembahkan korban kepada segala patung yang dibuat Manasye, ayahnya, dan beribadah kepada patung-patung itu. 23 Tetapi ia tidak merendahkan diri di hadapan TUHAN seperti Manasye, ayahnya, merendahkan diri, malah Amon makin banyak kesalahannya. 24 Maka pegawai-pegawainya mengadakan persepakatan melawan dia, dan membunuhnya di istananya. 25 Tetapi rakyat negeri itu membunuh semua orang yang mengadakan persepakatan melawan raja Amon; dan rakyat negeri itu mengangkat Yosia, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Paralel: 2Raj 21:19-26 (TB)

(The Way God Works—In the case of Manasseh the Lord gives us an instance of the way in which He works. [2 Chronicles 33:9-13].
The Lord has often spoken to His people in warning and reproof. He has revealed Himself in mercy, love, and kindness. He has not left His backsliding people to the will of the enemy, but has borne long with them, even during obdurate apostasy. But after appeals have been made in vain, He prepares the rod for punishment. What compassionate love has been exercised toward the people of God! The Lord might have cut down in their sins those who were working at cross purposes with Him, but He has not done this. His hand is stretched out still. We have reason to offer thanksgiving to God that He has not taken His Spirit from those who have refused to walk in His way
. (Letter 94, 1899, 3BC 1132.7, 8).