KESEMPURNAAN KEINDAHAN RANCANGAN ALLAH UNTUK KEBAHAGIAAN UMAT MANUSIA
“Selanjutnya TUHAN Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; disitulah ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu.” Kejadian 2:8.
“Segala sesuatu yang telah diciptakan Allah adalah kesempurnaan keindahan, dan tidak ada yang tampak kurang yang dapat memberikan kebahagiaan bagi pasangan kudus itu; namun Sang Pencipta masih memberi mereka tanda kasih-Nya yang lain, dengan menyiapkan sebuah taman khusus untuk rumah mereka. Di taman ini terdapat pepohonan dari berbagai jenis, banyak di antaranya yang sarat dengan buah yang harum dan lezat. Ada pohon anggur yang indah, tumbuh tegak, namun menyajikan penampilan yang paling anggun, dengan cabang-cabangnya yang terkulai di bawah beban buah yang menggoda dengan warna yang paling kaya dan paling beragam. Adam dan Hawa bekerja keras untuk melatih cabang-cabang pohon anggur untuk membentuk punjung, sehingga membuat tempat tinggal bagi mereka dari pohon-pohon hidup yang ditutupi dengan dedaunan dan buah. Terdapat juga bunga-bunga harum dari setiap warna yang sangat beraneka melimpah. Di tengah-tengah taman itu berdiri pohon kehidupan, yang melampaui semua pohon lainnya dalam kemuliaan. Buahnya tampak seperti apel emas dan perak, dan memiliki kekuatan untuk melestarikan kehidupan.” PP 46.4.
“Karena berasal langsung dari tangan Sang Pencipta, bukan hanya Taman Eden tetapi seluruh bumi menjadi sangat indah. Tidak ada noda dosa, atau bayangan kematian, yang merusak ciptaan yang indah ketika itu. Kemuliaan Allah “menutupi segenap langit, dan bumi penuh dengan pujian kepada-Nya.” “Bintang-bintang fajar bersorak-sorai bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai.” Habakuk 3:3; Ayub 38:7. Dengan demikian, bumi merupakan lambang yang tepat bagi Dia yang “berlimpah dalam kebaikan dan kebenaran (dalam kasih-Nyadan setia-Nya)” (Keluaran 34:6); sebuah pelajaran yang tepat bagi umat manusia yang telah diciptakan menurut gambar-Nya. Taman Eden merupakan gambaran dari apa yang Allah inginkan agar seluruh bumi menjadi seperti itu, dan merupakan tujuan-Nya bahwa, seiring bertambahnya jumlah keluarga manusia, mereka harus membangun rumah-rumah dan sekolah-sekolah lainnya sesuai seperti yang telah Ia berikan. Dengan demikian, seiring berjalannya waktu, seluruh bumi dapat ditempati dengan rumah-rumah dan sekolah-sekolah tempat firman dan pekerjaan Allah dipelajari, dan tempat para siswanya harus semakin dipersiapkan untuk mencerminkan, terang pengetahuan tentang kemuliaan-Nya, sepanjang zaman yang tak berujung.” Ed 22.2.
“And the LORD God planted a garden eastward in Eden; and there he put the man whom he had formed.” Genesis 2:8.
“And the Lord God planted a garden eastward in Eden; and there He put the man whom He had formed.” Everything that God had made was the perfection of beauty, and nothing seemed wanting that could contribute to the happiness of the holy pair; yet the Creator gave them still another token of His love, by preparing a garden especially for their home. In this garden were trees of every variety, many of them laden with fragrant and delicious fruit. There were lovely vines, growing upright, yet presenting a most graceful appearance, with their branches drooping under their load of tempting fruit of the richest and most varied hues. It was the work of Adam and Eve to train the branches of the vine to form bowers, thus making for themselves a dwelling from living trees covered with foliage and fruit. There were fragrant flowers of every hue in rich profusion. In the midst of the garden stood the tree of life, surpassing in glory all other trees. Its fruit appeared like apples of gold and silver, and had the power to perpetuate life.” PP 46.4.
“As it came from the Creator’s hand, not only the Garden of Eden but the whole earth was exceedingly beautiful. No taint of sin, or shadow of death, marred the fair creation. God’s glory “covered the heavens, and the earth was full of His praise.” “The morning stars sang together, and all the sons of God shouted for joy.” Habakkuk 3:3; Job 38:7. Thus was the earth a fit emblem of Him who is “abundant in goodness and truth” (Exodus 34:6); a fit study for those who were made in His image. The Garden of Eden was a representation of what God desired the whole earth to become, and it was His purpose that, as the human family increased in numbers, they should establish other homes and schools like the one He had given. Thus in course of time the whole earth might be occupied with homes and schools where the words and the works of God should be studied, and where the students should thus be fitted more and more fully to reflect, throughout endless ages, the light of the knowledge of His glory.” Ed 22.2.
***